FAKTA GRUP – Perusahaan ritel multinasional asal Prancis Carrefour secara resmi menghentikan operasinya dan menutup seluruh cabangnya di Oman terhitung sejak 7 Januari 2025.
Penutupan cabang di Oman menyusul penutupan serupa yang diumumkan pada 5 November 2024, ketika Carrefour mengonfirmasi bahwa mereka menutup seluruh toko di Yordania.
Gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) telah memasukkan Carrefour ke dalam target utama boikot karena perusahaan tersebut secara terang-terangan menjalankan bisnis di pemukiman ilegal Palestina.
Penutupan ini merupakan kemenangan bagi solidaritas Palestina dan penolakan masyarakat terhadap penjajahan ‘Israel’ atas tanah Palestina. Dalam pernyataan resminya di X, BDS mengapresiasi dukungan rakyat Oman yang berkontribusi terhadap berhasilnya aksi boikot.
“Semoga keberhasilan ini menjadi pendorong untuk meminta pertanggungjawaban lebih banyak perusahaan atas keterlibatan mereka dalam kejahatan Israel, termasuk genosida, terhadap warga Palestina,” ujar Komite Nasional BDS Palestina melalui akun @BDSmovement pada Selasa 8 Januari 2025.
Gerakan global itu kemudian meminta masyarakat untuk terus menggencarkan aksi boikot terhadap Carrefour hingga perusahaan itu mengakhiri keterlibatannya dalam genosida ‘Israel’ di Palestina.
“Kami terus menyerukan pemboikotan terhadap semua toko yang menggunakan merek Carrefour atau menjual produknya. Kelompok Prancis itu harus menanggapi tuntutan kampanye ini untuk menghindari boikot global yang semakin populer. Mari kita tingkatkan tekanan hingga Carrefour mengakhiri keterlibatannya dalam rezim genosida Israel,” imbuh BDS.
Carrefour, salah satu peritel terbesar di dunia dengan 14.000 toko di hampir 40 negara.*