FAKTA GRUP – KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menjelaskan bahwa bulan Rajab adalah bulan dibukanya pintu rahmat oleh Allah swt.
“Memang ada momen-momen yang pintu rahmat itu dibuka tidak kayak hari-hari biasa. Termasuk hari-hari ini. Saya bersaksi, hari-hari ini (Rajab), termasuk dibuka,” ucap Gus Baha.
Ia menjelaskan, dibukanya pintu rahmat di bulan Rajab sesuai dengan hadis Nabi Muhammad Saw yang memerintahkan umat Islam untuk senantiasa mencari karunia dan rahmat Allah swt.
-عن محمد بن مسلمة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم (ﺇﻥ ﻟﺮﺑﻜﻢ ﻓﻲ ﺃﻳﺎﻡ ﺩﻫﺮﻛﻢ ﻧﻔﺤﺎﺕ ﻓﺘﻌﺮﺿﻮا ﻟﻬﺎ ﻟﻌﻞ ﺃﻥ ﻳﺼﻴﺒﻜﻢ ﻧﻔﺤﺔ ﻣﻨﻬﺎ ﻓﻼ ﺗﺸﻘﻮﻥ ﺑﻌﺪﻫﺎ ﺃﺑﺪا)
“Sesungguhnya Tuhan kalian memiliki beberapa karunia dalam setiap tahunnya, maka carilah karunia itu, barangkali kalian mendapatkan satu karunia sehingga kalian tidak akan celaka selamanya.”
“Setiap satu tahun dari tahun kalian itu ada pintu-pintu gelombang yang kamu mudah sampai kepada Allah, kamu harus bersiap-siap ada di jalur gelombang itu. Jadi mulai Dzulqaidah, Muharram lalu Rajab,” imbuh Gus Baha.
Ulama asal Rembang ini menjelaskan makna Nafahat dalam hadis di atas adalah suatu waktu yang ketika seseorang mendekatkan diri kepada Allah, maka akan diberikan rahmat. Keterangan tersebut juga dijelaskan dalam Faidhul Qadir, nafahat adalah ilham yang memberikan semangat seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah, yang diberikan kepada siapa saja diantara hamba-Nya yang Dia kehendaki.
Ada juga yang menafsirkan kata nafahat seperti kilatan halilintar, yang sangat terang dan berlangsung sangat cepat. Barangsiapa yang ketika itu sedang beribadah kepada Allah, maka diharapkan dia akan mendapatkan curahan kilatan cahaya itu. Sehingga dia mendapatkan kekuatan iman, kekuatan istiqomah, semakin semangat untuk mendekatkan diri kepada Allah.
“Nafahat bermakna pintu gelombang yang membuat seseorang mudah sampai pada Allah,” kata Gus Baha.
Gus Baha menambahkan, karena melihat keberkahan bulan Rajab, Gus Baha memiliki amalan khusus untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan muthola’ah di bulan Rajab. Alasan lainnya yaitu fokus menemani santri pesantrennya yang mau khataman.
Bahkan Gus Baha meliburkan beberapa pengajian rutinanannya ketika memasuki bulan Rajab seperti ngaji Tafsir Jalalain setiap hari Rabu di pesantrennya dan beberapa rutinan lain di luar Kabupaten Rembang. Pengajian tersebut akan dimulai kembali di bulan Syawal.
“Makanya saya mulai Dzulqaidah punya amal yang dilakukan, sampai cari kitab ke Yogyakarta dan Surabaya,” ceritanya.
Gus Baha juga menganjurkan umat IsIam untuk meningkatkan sedekahnya di bulan Rajab. Gus Baha lalu mengutip kisah di Kitab Al-Minanul Kubro, karya Imam Sya’roni, yang disebutkan barang siapa yang sedekah kepada Allah, pasti masuk surga. Karena hari itu pintu surga dibuka.