NASIONAL – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa museum memiliki peran penting sebagai cerminan budaya dan peradaban suatu negara. Ia menyebut museum sebagai etalase paling depan yang menampilkan identitas bangsa kepada dunia.
“Museum merupakan wajah depan sebuah negara, bukan wajah belakang,” ujar Fadli Zon saat membuka Pameran Kain Tradisional Nusantara di Museum Ranggawarsita, Semarang, Jumat (tanggal acara tidak disebutkan).
Dalam kesempatan tersebut, Fadli Zon menyoroti kualitas museum-museum di luar negeri yang mampu menarik banyak pengunjung karena pengelolaannya yang baik. Menurutnya, Indonesia juga harus mampu menghadirkan museum-museum yang berkualitas agar bisa menjadi daya tarik budaya.
“Semakin bagus museum, semakin banyak pengunjungnya,” tambahnya.
Fadli Zon mendorong seluruh pengelola museum, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta, untuk terus meningkatkan kualitas layanan, koleksi, dan fasilitas pendukung di museum mereka. Saat ini, terdapat sekitar 460 museum yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Untuk mendukung peningkatan kualitas tersebut, Fadli Zon menjelaskan bahwa Kementerian Kebudayaan menyediakan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan non-fisik museum. Pengelola museum dapat mengajukan proposal pendanaan dengan nominal antara Rp1 miliar hingga Rp2 miliar.
“Silakan mengajukan, nanti akan dinilai kementerian masuk dalam kategori grade A, B, atau C,” jelasnya.
Selain itu, Fadli Zon juga mencanangkan program kunjungan wajib ke museum bagi para pelajar. Ia percaya bahwa pendidikan sejarah dan budaya dapat diperkuat melalui pengalaman langsung di museum.
Dengan peningkatan kualitas dan dukungan pendanaan, museum diharapkan tidak hanya menjadi tempat menyimpan benda bersejarah, tetapi juga menjadi pusat edukasi dan destinasi wisata budaya yang menarik bagi masyarakat luas.