NASIONAL – Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) menyebut kebijakan pendidikan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto sebagai langkah revolusioner. Kebijakan ini dinilai mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), mengurangi ketimpangan pendidikan, dan menjadi model pendidikan inklusif bagi negara berkembang di abad ke-21.
Philips J. Vermonte, Tenaga Ahli Utama di PCO, menjelaskan bahwa kebijakan-kebijakan Presiden Prabowo menyasar berbagai masalah penting dalam sektor pendidikan. Beberapa di antaranya adalah ketimpangan akses, rendahnya mutu pendidikan, serta kurangnya dukungan bagi anak-anak dari keluarga miskin maupun mereka yang memiliki bakat luar biasa.
“Kebijakan Makan Bergizi Gratis menyelesaikan masalah gizi buruk yang selama ini menjadi akar dari rendahnya prestasi belajar. Sekolah Rakyat memberi tempat tinggal dan makan layak bagi anak-anak miskin dan memastikan mereka bisa belajar dengan tenang. Sekolah Unggulan Garuda ditujukan untuk memenuhi amanat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, yakni memberi ruang tumbuh bagi anak-anak berbakat luar biasa yang selama ini terabaikan,” jelas Philips kepada wartawan di Jakarta, Jumat (2/5).
Tak hanya fokus pada murid, kebijakan pendidikan Presiden Prabowo juga menyentuh kesejahteraan guru dan tenaga pendidik lainnya.
“Perhatian besar juga diberikan kepada para guru dan dosen, mulai dari peningkatan tunjangan guru, skema transfer langsung tunjangan guru ke rekening, hingga bantuan kuliah agar para guru bisa menyelesaikan pendidikan D4 dan S1. Bahkan guru honorer, yang selama ini paling termarjinalkan, kini menerima bantuan khusus guru honorer untuk meningkatkan kesejahteraannya,” tambah Philips.
Modernisasi juga menjadi perhatian penting dalam transformasi pendidikan nasional. Pemerintah kini tengah menyediakan layar pintar di berbagai sekolah, dilengkapi dengan materi pembelajaran digital, serta mempercepat renovasi sekolah rusak di seluruh Indonesia.
Tahun ini, sebanyak 10.441 sekolah ditargetkan selesai direnovasi.
“Ini adalah revolusi pendidikan yang tidak hanya membangun ruang kelas, tetapi membangun manusia Indonesia seutuhnya. Dari gizi anak-anak, keadilan bagi guru, hingga panggung bagi bakat luar biasa untuk bersinar,” tegas Philips.
Presiden Prabowo secara resmi meluncurkan empat kebijakan pendidikan dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada Jumat (2/5) di Istana Bogor. Keempat kebijakan tersebut terangkum dalam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden.