NASIONAL – Badan Gizi Nasional (BGN) memperketat prosedur distribusi makanan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai langkah antisipatif atas kasus keracunan yang kembali terjadi di beberapa daerah.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyatakan bahwa langkah pengetatan ini dilakukan untuk menjamin keamanan makanan yang dibagikan ke peserta didik. “Sebagai langkah korektif dan preventif, BGN juga segera melakukan pengetatan terhadap prosedur distribusi makanan. Pertama, yakni pada protokol keamanan saat proses pengantaran dari dapur ke sekolah,” ujar Dadan dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (3/5).
Pengetatan ini dilakukan melalui lima prosedur utama. Kedua, menurut Dadan, adalah pembatasan waktu maksimum pengantaran makanan guna menjaga kualitas dan kesegaran. Ketiga, memperketat mekanisme distribusi di sekolah, termasuk penyimpanan dan penyerahan makanan kepada siswa.
“Keempat, kami menetapkan batas toleransi waktu antara makanan diterima dan harus segera dikonsumsi. Kelima, ditetapkan pula kewajiban uji organoleptik, yaitu pemeriksaan tampilan, aroma, rasa, dan tekstur makanan sebelum dibagikan ke siswa,” jelasnya.
Langkah ini diambil setelah kasus keracunan makanan MBG kembali mencuat. Di Kota Bandung, sebanyak 342 siswa SMP Negeri 35 mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan program MBG pada Selasa (29/4). Sementara di Kabupaten Tasikmalaya, Dinas Kesehatan setempat menangani 25 pelajar SD dan SMP yang juga diduga mengalami keracunan akibat makanan yang dibagikan pihak sekolah.
Dadan meminta masyarakat agar tidak berspekulasi dan menunggu hasil investigasi resmi dari BGN. “Kami memahami kekhawatiran yang muncul di tengah masyarakat. Untuk itu kami mengimbau seluruh pihak agar tetap tenang dan menunggu hasil resmi investigasi. BGN akan terus menyampaikan informasi secara terbuka dan bertanggung jawab,” tegasnya.
Ia memastikan bahwa BGN berkomitmen untuk terus menjaga kepercayaan publik dan memastikan Program MBG tetap berjalan sebagai solusi gizi yang aman dan bermanfaat bagi anak-anak di seluruh Indonesia.