NASIONAL – CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani, menegaskan pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk anak-anak usahanya. Hal ini dilakukan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto demi memastikan keselarasan visi dan misi antara Danantara dan seluruh entitas BUMN.
“Kita diminta (Presiden Prabowo) mengevaluasi secara total, secara komprehensif dari semua direksi dan anak-anak perusahaan yang berada di BUMN, untuk memastikan bahwa mereka mempunyai satu pemahaman, satu visi dan misi dengan Danantara dan BUMN lainnya,” kata Rosan seusai acara Town Hall Danantara Indonesia di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (29/4/2025).
Tak hanya evaluasi, Danantara juga dibebankan target ambisius untuk meningkatkan imbal hasil investasi. Rosan menegaskan bahwa Presiden Prabowo menginginkan adanya peningkatan signifikan dari return atau imbal hasil investasi yang dilakukan.
“Itu yang akan kita evaluasi, karena harapannya tadi Bapak Presiden sudah menyampaikan target-target untuk return-nya harus meningkat, meningkat secara signifikan untuk return-nya,” lanjutnya.
Meski demikian, Rosan menegaskan bahwa semua langkah akan tetap mengacu pada prinsip Good Corporate Governance (GCG) serta mempertimbangkan aspek akuntabilitas, transparansi, dan keberlanjutan (sustainability).
“Tentunya dengan tetap mengutamakan Good Corporate Governance, tata kelola perusahaan yang baik dan benar, akuntabilitas, transparansi dan juga sustainability,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa Danantara Indonesia akan dikelola secara bersih dan profesional, tanpa toleransi terhadap praktik korupsi. “Tadi kita sudah sampaikan juga bahwa tidak boleh ada korupsi lagi, maksudnya kita tidak ada toleransi sama sekali,” tegas Rosan.
Rosan mengungkapkan bahwa Danantara akan mengelola aset hingga mencapai 1 triliun dolar Amerika Serikat (AS). Saat ini, total aset kelolaan dari BUMN telah mencapai 982 miliar dolar AS dan akan ditambah dengan aset kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SU GBK) senilai lebih dari 25 miliar dolar AS.
Dengan total aset tersebut, Danantara akan menyusun strategi perencanaan agar aset-aset tersebut menjadi produktif dan menghasilkan return of investment serta return of asset yang optimal.
“Dan dilakukan perencanaan yang matang agar ini menjadi aset yang produktif. Aset yang bisa menghasilkan baik dari return of asset, return of investment. Sesuai dengan parameter atau kriteria benchmarking dengan yang lainnya,” ujar Rosan.