14 Hari Pelayanan Medis EMT Indonesia di Myanmar, Ribuan Warga Terbantu

Emergency Medical Team (EMT) Indonesia memasuki hari ke-14 dalam pengoperasian pos kesehatan di Nay Pyi Taw. (Ist)

NASIONAL – Pelayanan medis darurat untuk warga Myanmar masih berlangsung hingga Minggu, 20 April 2025. Tepat hari ini, Emergency Medical Team (EMT) Indonesia memasuki hari ke-14 dalam pengoperasian pos kesehatan di Nay Pyi Taw, pascagempa bumi berkekuatan M7,7 yang mengguncang wilayah tersebut pada 28 Maret 2025 lalu.

Dalam keterangannya, Medical Center Tenaga Cadangan Kesehatan – EMT Indonesia mencatat sebanyak 660 pasien telah menerima pelayanan medis pada Minggu (20/4). Sebelumnya, pada Jumat (18/4), Koordinator Tim Kemanusiaan Indonesia, Brigjen Pol (Purn) Ary Laksmana Widjaja, mengungkapkan jumlah pasien yang dilayani mencapai 535 orang.

“Antusiasme warga Myanmar sangat besar untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari Indonesia,” ujar Ary.

Pelayanan medis dijadwalkan berakhir pada Senin (21/4). Ary menyampaikan bahwa rata-rata pasien yang datang setiap harinya mencapai 315 orang.

“Diperkirakan bahwa besok jumlah pasien juga akan banyak karena merupakan hari terakhir pelayanan,” katanya.

Lebih lanjut, Ary menjelaskan bahwa setelah masa tugas EMT Indonesia berakhir, seluruh fasilitas dan peralatan rumah sakit lapangan akan diserahkan kepada pihak 50 Bed Ottarathiri Hospital.

“Penyerahan simbolis akan disaksikan oleh pejabat Kementerian Kesehatan Myanmar,” tambah Ary.

Selama dua pekan pelayanan, para dokter umum dan spesialis menangani berbagai kondisi medis seperti nyeri otot, radang sendi, luka ringan, ISPA, nyeri punggung, vertigo, gastritis, dan sakit kepala (cefalgia). Tim juga menangani kasus darurat seperti luka robek, luka tusuk, patah tulang, hingga pasien stroke.

Ary menegaskan bahwa kehadiran EMT Indonesia mendapat sambutan hangat dari pemerintah Myanmar dan masyarakat setempat.

“Apa yang telah dilakukan di sini, pasti akan menjadi kenangan dan catatan yang indah bagi masyarakat Myanmar. Ini kenangan kebaikan rakyat Indonesia yang ditunjukkan melalui EMT dalam masa tanggap darurat pascagempa M7,7,” jelasnya.

Ia juga membuka peluang kerja sama lanjutan jika ada permintaan dari Kementerian Kesehatan Myanmar. “Jika pemerintah Myanmar menginginkan kerja sama berkelanjutan, hal itu bisa dibahas secara bilateral,” ujarnya.

Beberapa pejabat tinggi Myanmar, termasuk Menteri Kesehatan Dr. Thet Khaing Win dan Gubernur Nay Pyi Taw Than Tun Oo, telah meninjau langsung lokasi layanan kesehatan dan memberikan apresiasi atas kontribusi EMT Indonesia.

Pos Kesehatan EMT Indonesia beroperasi setiap hari pukul 08.30 – 16.30 waktu setempat, berlokasi di 50 Bed Ottarathiri Hospital, Distrik Ottara, Nay Pyi Taw.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *