NASIONAL – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa dirinya telah memberikan teguran kepada Wali Kota Depok, Supian Suri, terkait izin penggunaan kendaraan dinas oleh aparatur sipil negara (ASN) untuk mudik Idulfitri 1446 H. Dalam pernyataannya pada Senin (31/3/2025), Dedi menegaskan bahwa penggunaan mobil dinas tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi, termasuk mudik.
“Dari tadi malam sudah saya tegur. Nanti enggak boleh ada pernyataan yang seperti itu lagi. Enggak boleh mobil dinas itu untuk kepentingan dinas titik dan tidak untuk kepentingan yang lain,” ujar Dedi Mulyadi. Teguran ini diberikan setelah Wali Kota Depok memberikan izin kepada ASN untuk menggunakan kendaraan dinas dalam rangka mudik.
Dedi Mulyadi menyayangkan sikap Supian Suri yang dinilai telah mengabaikan instruksi gubernur yang jelas melarang seluruh ASN menggunakan kendaraan dinas untuk kepentingan pribadi, termasuk mudik. “Saya menilai, argumentasi Wali Kota Depok mengenai tidak semua ASN memiliki kendaraan dinas itu tidak tepat. Pemegang kendaraan dinas itu rata-rata pejabat eselon II dan III,” kata Dedi.
Lebih lanjut, Dedi menjelaskan bahwa pejabat eselon II dan III sudah memiliki tunjangan yang cukup untuk membeli mobil pribadi. “Apabila mereka tidak memiliki mobil pribadi, berarti ada yang salah dalam mengelola keuangan mereka,” tambahnya.
Sikap tegas Gubernur Jabar ini diambil untuk memastikan bahwa kendaraan dinas digunakan sesuai dengan peruntukannya dan mencegah potensi penyalahgunaan fasilitas negara. Tindakan ini juga bertujuan untuk menjaga integritas dan kedisiplinan aparatur negara agar tidak terganggu oleh kepentingan pribadi.
