FAKTA BATAM – Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa mengonsumsi xylitol dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan pembentukan gumpalan darah, meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular yang serius seperti serangan jantung dan stroke.
Penelitian yang dipimpin dr Stanley Hazen, tim peneliti Cleveland Clinic menganalisis data dari lebih dari 3.000 pasien di Amerika Serikat dan Eropa.
Baca Juga: Diduga Cabuli Dua Remaja, Oknum RT Ditangkap Polisi
Mereka menemukan bahwa individu dengan kadar xylitol tertinggi dalam darah memiliki risiko 33 persen lebih besar mengalami kejadian kardiovaskular dalam waktu tiga tahun dibandingkan dengan mereka yang kadarnya terendah.
Untuk mengonfirmasi temuan ini, para peneliti melakukan tes laboratorium yang menunjukkan bahwa xylitol menyebabkan trombosit, sel darah yang bertanggung jawab untuk pembekuan, menjadi lebih reaktif.
Aktivitas trombosit yang meningkat ini dapat menyebabkan pembentukan gumpalan darah, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Dalam uji klinis, partisipan yang mengonsumsi minuman manis dengan xylitol mengalami peningkatan langsung dalam reaktivitas trombosit dibandingkan dengan mereka yang minum minuman manis dengan glukosa.
“Penelitian kembali menunjukkan kebutuhan mendesak untuk menyelidiki gula alkohol dan pemanis buatan, terutama karena keduanya terus direkomendasikan untuk memerangi kondisi seperti obesitas atau diabetes,” kata dr Hazen.
“Bukan berarti Anda harus membuang pasta gigi yang mengandung xylitol. Namun kita harus menyadari bahwa mengonsumsi produk yang mengandung kadar tinggi dapat meningkatkan risiko kejadian terkait pembekuan darah,” sambungnya.
Seiring dengan semakin umumnya pemanis buatan, Hazen mengingatkan untuk tetap waspada terhadap potensi dampak kesehatan yang ditimbulkan.
Meskipun xylitol mungkin tampak seperti alternatif gula yang lebih sehat, mengonsumsinya dalam jumlah yang tinggi dapat meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular yang serius.
Baca Juga: Bebas Bersyarat Habib Rizieq Berakhir 10 Juni 2024
“Dengan tetap terinformasi dan membuat pilihan diet yang cerdas melalui konsultasi dengan ahli kesehatan, Anda dapat mengambil langkah proaktif untuk melindungi kesehatan jantung Anda,” tukasnya.