Kejagung Selidiki Dugaan Kasus Korupsi PT Sritex Terkait Pemberian Kredit Bank

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Harli Siregar berbicara dengan awak media di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (29/4/2025). (Ist)

NASIONAL – Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung) saat ini tengah melakukan penyidikan terhadap dugaan kasus korupsi PT Sritex yang berkaitan dengan pemberian kredit oleh bank.

“Masih penyidikan umum, dalam hal pemberian kredit bank kepada Sritex,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, kepada ANTARA di Jakarta, Kamis (tanggal tidak disebut).

Harli belum dapat mengungkapkan sejak kapan penyidikan ini dimulai. Namun, penyelidikan tersebut menjadi sorotan publik seiring dengan status kepailitan perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara itu.

PT Sri Rejeki Isman (Sritex) resmi dinyatakan pailit pada Oktober 2024 dan menghentikan seluruh operasionalnya mulai 1 Maret 2025. Berdasarkan laporan kurator, total tagihan utang dari para kreditur mencapai Rp29,8 triliun.

Dari jumlah tersebut, tercatat 94 kreditur konkuren, 349 kreditur preferen, serta 22 kreditur separatis. Kreditur preferen—yakni pihak yang memiliki hak istimewa dalam pembayaran utang—meliputi sejumlah lembaga pemerintah seperti Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo, Kantor Bea dan Cukai Surakarta dan Semarang, serta Kantor Pelayanan Pajak Modal Asing IV.

Sementara itu, kreditur separatis dan konkuren berasal dari berbagai bank serta perusahaan yang menjadi mitra bisnis PT Sritex. Beberapa di antaranya mengajukan tagihan dalam jumlah besar.

Rapat kreditur kemudian memutuskan untuk tidak melanjutkan operasional perusahaan (going concern), dan memilih melakukan pemberesan utang sebagai solusi akhir dari proses kepailitan.

Di sisi lain, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat sebanyak 11.025 karyawan menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara bertahap sejak Agustus 2024 hingga Februari 2025. PHK ini terjadi seiring dengan runtuhnya operasional perusahaan akibat krisis keuangan.

Dugaan kasus korupsi PT Sritex kini terus didalami penyidik Kejagung untuk mengetahui apakah terdapat penyimpangan dalam proses pemberian kredit perbankan yang bisa merugikan keuangan negara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *