Bencana Hidrometeorologi Landa Sejumlah Wilayah Indonesia, BNPB Imbau Masyarakat Waspada

BPBD bersama tim gabungan membersihkan dan memotong bagian pohon yang tumbang akibat peristiwa cuaca ekstrim yang melanda Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, Rabu (23/4). Sumber foto : BPBD Kabupaten Pati

NASIONAL – Memasuki akhir April 2025, bencana hidrometeorologi basah kembali melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Berdasarkan laporan terbaru dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, bencana alam seperti banjir dan angin kencang masih menjadi ancaman serius di berbagai daerah.

Peristiwa pertama tercatat di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara. Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Kamis (24/4) menyebabkan banjir di Kecamatan Kao Barat. Sedikitnya empat desa terdampak, dengan total 100 rumah terendam air. Selain itu, satu tanggul jebol, dua fasilitas pendidikan, dan tiga tempat ibadah juga mengalami kerusakan.

“Banjir sudah surut dan situasi saat ini dilaporkan kondusif,” ujar BPBD setempat dalam laporan yang dirilis kepada media.

Bencana hidrometeorologi juga terjadi di Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, pada Rabu (23/4) sekitar pukul 16.00 WIB. Hujan lebat yang disertai angin kencang mengakibatkan kerusakan di dua desa, yakni Desa Tambahagung dan Desa Kedalingan di Kecamatan Tambakromo. Hasil kaji cepat mencatat 94 rumah rusak, sementara BPBD bersama tim gabungan segera melakukan pembersihan puing-puing dan evakuasi ringan.

Sementara itu, banjir juga merendam wilayah Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, pada Senin (21/4) pukul 01.30 WIB. Tingginya curah hujan menyebabkan banjir di tiga kecamatan yaitu Padang Cermin, Marga Punduh, dan Way Khilau. Sedikitnya 774 rumah terdampak, serta dua tanggul dan satu jembatan mengalami kerusakan. Kondisi terakhir pada Selasa (22/4) menunjukkan air masih menggenang dengan ketinggian antara 30–80 sentimeter.

Menanggapi kejadian ini, Kepala BNPB menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada.

“Kami mengimbau masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan dan segera lakukan evakuasi mandiri bila terjadi hujan deras lebih dari satu jam dan jarak pandang kurang dari 100 meter,” ujar perwakilan BNPB.

BNPB juga meminta pemerintah daerah agar segera memeriksa kesiapan perangkat, personel, dan sumber daya untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *